Kebanggaan Yang Menyedihkan

Dalam rangka mengisi liburan sekolah pada tahun ini, saya bersama dengan rekan-rekan guru lainnya pergi ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bersama sekitar 300 orang siswa MI. Attaqwa 15 Babelan Kabupaten Bekasi.

Setelah melaksanakan kegiatan kenaikan kelas pada hari Senin 27 Juni 2012 yang lalu, hari ini kami mengajak siswa-siswi berlibur ke salah satu objek wisata yang ada di Jakarta ini. Untuk kegiatan tahun ini, merupakan kegiatan terbesar yang kami bisa laksanakan setelah beberapa tahun terakhir kami hanya mampu berwisata akhir tahun hanya diikuti maksimal 100 orang siswa, namun kali ini hampir seluruh siswa bisa ikut kegiatan akhir tahun.

Ketika memutuskan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) sebagai tujuan kegiatan wisata akhir tahun, kami berharap dapat memberikan informasi kepada siswa mengenai jenis-jenis hewan yang ada di TMR, baik yang sering dilihat disekitar kediaman masing-masing, atau juga yang tidak ada didekat rumah mereka, bahkan kami ingin mengenalkan beberapa jenis hewan yang sudah terancam punah, sehingga pemerintah harus melindunginya.

Setelah menempuh perjalanan yang diwarnai dengan mabuknya salah seorang siswa dimobil yang saya tumpangi, kami tiba di TMR sekitar pukul 10 pagi. Sebelum memasuki lokasi, kami sedikit berkoordinasi dengan guru-guru yang berada di 5 bus lainnya, setelah itu kami pun memasuki kebun binatang tersebut.

Siswa dan orangtua MI. Attaqwa 15 Babelan yang mau masuk KBR

Setelah berada didalam Kebun Binatang Ragunan (KBR) semua peserta mencari lokasi yang strategis untuk membuka perbekalan yang mereka bawa dari rumah masing-masing secara berkelompok, dan termasuk guru-guru juga buka bekelnya. he he he

Santai santap siang dulu, sambil mengurangi beban bawaan.

Ketika perut sudah terisi tenagapun mulai bertambah sehingga akan dapat mengelilingi luasnya KBR ini.

Sebagai awal perjalanan di KBR ini, saya bersama ke 2 orang anak saya (Nilna & Fila) melihat Jerapah, lalu Gajah. Setelah melihat ke 2 hewan tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju Pusat Primata, dimana didalamnya terdapat banyak jenis primata seperti yang pernah kami kunjungi beberapa tahun yang lalu. Saat kami mulai memasuki tempat tersebut, ada kesan berbeda yang kami dapatkan “SEPI”.

Langkah demi langkah kami terus memasuki pusat primata tersebut, dan benar saja suasana didalamnya jauh berbeda dengan yang pernah kami lihat, primata-pimata itu entah berada dimana. Dari beberapa lokasi yang kami lihat, banyak primata-primata yang tidak nampak alis kosong. Selain itu, banyak tempat-tempat yang ditutup, sehingga pusat primata yang membanggakan itu kini tampak menyedihkan.

Didalam perjalanan mengelilingi pusat primata tersebut, kami pun berjumpa dengan banyak orang, dan mereka pun berpendapat sama dengan kami “SEPI” dan “MENYEDIHKAN”. Entah apa penyebabnya, tapi yang pasti seharusnya hal ini tidak boleh terjadi. Namun yang pasti kami keluar dari pusat primata dengan membawa kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

Setelah capek dan lelah yang mengelilingi pusat primata, kami beristirahat sejenak dengan beberapa rekan yang lain sambil menikmati makanan ringan yang masih ada di tas masing-masing, sementara saya menikmati rujak yang deberikan oleh bu Annisa salah seorang rekan guru di MI. Attaqwa 15 Babelan, segeeeeeer beneeer.

Santai sambil makan rujak

Beberapa saat beristirahat terasa cukup untuk mengembalikan tenaga, lalu berangkat melanjutkan perjalanan mengelilingi KBR lagi bersama anak-anak. Kami mulai melihat-lihat beberapa binatang, seperti :  Buaya, Burung, Kalong dan beberapa jenis hewan lainnya (Sambil sesekali berfose).

Menghilangkan lelah sambil dikit narsis

Belajar Eksis dan Narsis

Sebagian hewan yang kami lihat.

Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bahwa kunjungan ke Kebun Binatang Ragunan harus selesai pada pukul 14.00, setelah waktu menunjukkan pukul 14 kami pun beranjak meninggalkan KBR.

Setelah kunjungan ini kami hanya ingin menyampaikan kepada pemerintah, khususnya kepada pihak pengelola KBR, agar terus menjaga dan melestarikan seluruh binatang yang terdapat didalamnya, sehingga akan dapat memuaskan para pengunjung yang datang. Semoga kebanggaan akan KBR tetap menjadi kebanggaan kita semua.

Tinggalkan komentar